Photobucket

WELCOME

Sabtu

5 Fakta dan Data Tentang Bluetooth


Bluetooth menjadi teknologi yang sangat awam pada saat ini. Dengan adanya Bluetooth, menghubungkan antara satu perangkat elektronik dengan perangkat lainnya pun menjadi lebih sederhana. Seiring dengan perkembangan, berbagai perangkat pun banyak dilengkapi dengan Bluetooth. Dari handphone, komputer ataupun headset.

Meskipun sering menggunakan Bluetooth, apakah Anda tahu asal mula penamaan Bluetooth? Selain itu, terdapat fakta-fakta lain tentang Bluetooth yang jarang diketahui oleh orang awam. Berikut ini adalah fakta-fakta tersebut.
  1. Penamaan Bluetooth diambil dari salah seorang raja Denmark yang bernama King Harald Blatand. Dalam pelafalan Inggris, nama tersebut dibaca King Harold Bluetooth. Raja ini berkuasa dalam kurun 958 hingga 986. King Harrald pun terkenal sebagai orang yang mampu menyatukan kawasan Denmark, Norwegia dan Swedia.
  2. Teknologi Bluetooth pertama diterapkan oleh Ericsson pada tahun 1994. Perusahaan yang berbasis di Swedia tersebut mengadakan penelitian untuk mengetahui keuntungan menggunakan teknologi Bluetooth. Selanjutnya, bersama Intel, IBM, Toshiba serta Nokia, Ericsson menghimpun Special Interest Group (SIG) pada tahun 1998 dan selanjutnya mengeluarkan spesifikasi Bluetooth pertama kali di dunia pada tahun 1999.
  3. Bluetooth merupakan salah satu sinyal radio. Sebagai sinyal radio, ternyata Bluetooth tidak cocok digunakan untuk sarana berkomunikasi. Hal ini terungkap setelah Andretti Racing Team menggunakannya. Dan, karena mengandung gelombang radio microwave, penggunaan Bluetooth dikatakan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan.
  4. Bluetooth memiliki range yang cukup luas. Sebuah perangkat Bluetooth, tetap mampu bekerja dalam jarak 10 meter. Bahkan dalam perkembangan terbaru, Bluetooth mampu bekerja dalam jarak 100 meter.
  5. Saat ini, 95 persen handphone yang terjual memiliki konektivitas Bluetooth. Jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun 2008 di mana hanya terdapat 5 persen yang ada di pasaran.
via: beritateknologi
Read more »

Keuntungan dan Bahaya Penggunaan Headset

Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP. Teknologi headset sudah merambah ke dunia komunikasi, khususnya teknologi handphone.


Penggunaan 
Headset Headset umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan menyenangkan banyak orang, tetapi headset tidak dilengkapi dengan isolasi karena tidak dapat mengirimkan tingkat dinamika yang sama sehingga headset lebih sering digunakan di volume suara yang tinggi.

Hal ini dapat pula meningkatkan risiko tinggi akan bahaya fungsi pendengaran. Headset dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, komputer, dan lain-lain. Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/mp3 player, handphone, dan lain-lain. Headset juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara ke presenter atau kru TV lainnya. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar.

Keuntungan Penggunaan Headset 
Dengan adanya headset, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapa pun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privasi masing-masing individu pun terjaga. Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privasi. 
Dampak Buruk Penggunaan Headset 
Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa untuk memakai headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran bahkan sampai pada tahap tuli. Apalagi biasanya headset digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk melawan noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/bising. Hal ini sangat berisiko tinggi.

Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan headset tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut headset, telinga terasa panas dan berdengung hebat. Hal ini terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang permanen.

Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak baik lagi. Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tetapi pengobatan ini hanya mengurangi gangguan dan bukan menyembuhkannya. Hal ini karena bagian telinga yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, maka tidak akan bisa kembali normal lagi.

Selain itu, jangan menggunakannya saat mengemudi atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan dari orang atau mobil yang lain, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan kecelakaan. Self-awareness (tinggkat kesadaran diri) dari penggunanya pun akan menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari headset. Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan headset di jalan atau sedang menyetir.
Read more »

 
Powered by Blogger